Totalautomania – Lomba Pasang jok paten TOTAL sudah tiga kali digelar dan menghasilkan model jahitan terbaru di setiap eventnya. Masing-masing seatmaker unjuk kemampuan, tidak hanya adu kecepatan namun juga di bidang desain sampai tingkat sulit sekalipun. Seperti yang dilakukan oleh Djakarta Jok dengan punggawa bernama Jojo kelahiran Bogor tahun 70an.
Ia berkecimpung di bidang jok sejak remaja dan mengenal jahit menjahit dari keluarga dekatnya. “Saya sudah berkelana dari Bogor, Jakarta, Menado dan sekarang ke Jakarta lagi,” ujar kreator sulam jahit di lomba pasang jok kali ini.
Baginya event sekelas daerah dan nasional sering diikuti malah terbiasa juara. “Alhamdulillah sering juara tapi di Jakarta untuk bidang kecepatan dan kerapihan barubkali ini,” tukasnya. Jojo memenangkan lomba pasang jok paten baru pertama kali dan meraih podium utama dengan total nilai 1193,27 point.
Desain yang ia miliki sangat berbeda dengan peserta lain. Dengan konsep stylish Jojo mengembangkan model jahitan sulam berpadu dengan warna sehingga menghasilkan kombinasi yang khas. Selain pengerjaannya sulit namun perlu ketelitian tersendiri.
“Saya sengaja menggunakan sulam jahit karena selain memiliki kesulitan tersendiri juga cocok untuk kontes,” ujarnya. Untungnya bahan TOTAL yang digunakan adalah bahannya tebal dan mudah diaplikasikan sehingga tidak ada masalah dalam hal serumit apapun, lanjutnya.
Seperti jahitan tas dan fashion, sulam jahit sering kita kenal dan sangat khas dengan kerajinan serta kreativitas. Wajar Jojo sering diilhami oleh ilmu yang dimiliki sejak remaja dan terbiasa dengan hal-hal yang jelimet dan mengerjakan dalam waktu target.
“Model sulam jahit yang saya perkenalkan ini perlu memakan waktu karena idenya bisa jadi lama, setelah ide itu matang baru eksekusi. Alhamdulillah dalam waktu 24 jam jahitan saya bisa berhasil dibuat dan menang,” ungkap bapak yang sekarang bertugas di Mega Glodok Kemayoran.
Seperti yang kita ketahui Jojo yang berasal dari Jakarta menciptakan model baru sulam dan rempel. Sehingga juri mencatatkan point tertinggi dalam hal kreativitas. “Jojo berhasil meraih point tertinggi dalam hal kesulitan model dan kreativitas di samping penilaian lainnya,” kata Oscar Wijaja selaku juri utama usai lomba.
Meskipun juri masih menilai tertinggal oleh lainnya dalam pencapaian waktu, Jojo masih kalah ketimbang lainnya. “Jojo menghabiskan waktu 6 menit 34 detik,” ujar Novi tim juri waktu. (Ade)